Cerita Perjalanan Karier Serena Williams, Petenis Wanita Terbaik

By-|

Instagram

Pertandingan Terakhir Serena Williams
Pertandingan Terakhir Serena Williams (Twitter)

Salah satu GOAT di dunia olahraga, Serena Williams, memutuskan untuk mengakhiri karirnya sebagai pemain tenis profesional. Pengumuman itu dia sampaikan bulan lalu usai pertandingan profesional terakhirnya di US Open 2022. Pada turnamen tersebut, petenis kebanggaan Amerika Serikat tersebut hanya mampu mencapai putaran ketiga. Langkahnya terhenti oleh Ajla Tomljanovic dengan skor 5-7, 7(7)-6(4), 1-6.

Pada pidatonya seusai pertandingan, Serena sempat ditanya oleh salah satu awak media tentang ada tidaknya kemungkinan dia kembali bertanding usai meutuskan pensiun. Dalam tanggapannya yang Sportnesia.com kutip dari BBC, serena mengaku kemungkinan comeback dirinya tidak ada yang tahu.”Saya tak memikirkan hal itu. Meski begitu, takkan ada yang tahu.” katanya.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua orang yang telah mendukungnya selama bertahun-tahun. Pensiunnya Serena tentu adalah sebuah kehilangan besar bagi dunia tenis karena dia adalah salah satu petenis terbaik yang pernah ada. Untuk mengenang kepergianya dari dunia tenis, Sportnesia.com akan hadirkan cerita perjalanan karier Serena Williams.

Karier Gemilang Serena

Serena Williams, yang sebentar lagi memasuki usia 41 tahun, merupakan seorang petenis yang mencatat prestasi yang sangat luar biasa. Ia pertama kali terjun ke dunia tenis profesional ketika berusia 14 tahun pada tahun 1995. Selama kariernya di dunia tenis, ia berhasil meraih 73 gelar di nomor tunggal dan 23 gelar di nomor ganda, dengan total hadiah uang yang mencapai Rp 1,3 triliun.

Serena adalah mantan petenis nomor 1 dunia Women Tennis Association (WTA) selama 319 minggu. Dari jumlah tersebut, ia berhasil mempertahankan posisi tersebut selama 186 minggu berturut-turut. Serena dan kakaknya, Venus Williams, dilatih oleh kedua orang tua mereka, Oracene Prince dan Richard Willimas. Selain Venus, Serena juga memiliki tiga saudara tiri, yakni Yetunde, Lyndrea, dan Isha Price.

Gelar Grand Slam pertama Serena diraihnya di US Open 1999, ketika berhasil menumbangkan Martina Hingis yang merupakan unggulan teratas turnamen tersebut. Gelar-gelar Grand Slam lain Serena pada awal-awal karier seperti French Open 2002, Wimbledon 2002, dan Australian Open 2003. Secara keseluruhan, Serena sudah berhasil mengumpulkan 23 gelar Grand Slam.

Serena Williams dan Garbine Muguruza
Serena Williams dan Garbine Muguruza (Instagram)

Prestasi gemilang Serena bahkan diabadikan dalam sebutan “Serena Slam”, untuk menggambarkan keberhasilannya dalam meraih empat gelar Grand Slam secara beruntun. Ia berhasil mewujudkan hal tersebut sebanyak dua kali, yaitu dari French Open 2002 hingga Australian Open 2003 dan US Open 2014 hingga Wimbledon 2015, ketika kalahkan Garbine Muguruza di laga final.

Selain itu, Serena juga berhasil meraih medali emas Olimpiade pada 2012 silam di nomor tunggal. Pada laga final Olimpiade 2012 tersebut, Serena berhasil mencukur salah satu seteru abadinya yaitu Maria Sharapova dengan skor 6–0 dan 6–1. Lebih hebat lagi di ajang yang sama tersebut dia juga berhasil menggondol medali emas di nomor ganda, berpasangkan dengan Venus Williams kakaknya.

Selama aktif menjadi petenis profesional, Serena adalah salah satu atlet dengan bayaran tertinggi. Pada tahun 2016 saja wanita bertinggi badan 175 cm tersebut menerima bayaran sebesar 29 juta USD. Total hadiah yang dia dapatkan sepanjang kariernya adalah 94,5 juta USD, paling tinggi di antara petenis putri lainnya. Bahkan angka itu dua kali lipat dari peringkat dua, Venus Williams, sebesar 42 juta USD.

Baca juga:

Break Usai Melahirkan

Pada tanggal 19 April 2017 silam, Serena mengumumkan dirinya kala itu sedang mengandung selama 20 minggu, buah cintanya dengan Alexis Ohanian, salah satu pendiri Reddit. Kabar kehamilan Serena itu sangat mengejutkan banyak orang. Bagaimana tidak, pada 28 Januari 2017, Serena masih mengikuti Australia Open 2017. Artinya saat sedang hamil sekira 8 mingguan, dia tetap bertanding di Grand Slam.

Perjuangan Serena di Australia Open 2017 sendiri memang tidak mengecewakan. Gelar Grand Slams ke-23-nya yang juga jadi Grand Slams terakhirnya dia dapatkan di ajang tersebut. Pada laga final, Serene untuk kesekian kalinya dipertemukan dengan Venus sang kakak. Cukup dua set saja Serena mengalahkan kakaknya dengan skor 6–4, 6–4.

Serena Williams dan Alexis Ohanian
Serena Williams dan Alexis Ohanian (Shutterstock)

Serena melahirkan seorang putri yang diberi nama Alexis Olympia Ohanian Jr. pada 1 September 2017. Setelah itu ia mengambil cuti selama hampir setengah tahun dan baru kembali ke lapangan untuk pertama kalinya pada World Tennis Championship di Abu Dhabi. Sayangnya pada ajang comeback-nya itu Serena kalah Jelena Ostapenko. Gelar pertamanya setelah cuti melahirkan baru diraihnya ketika ia berhasil menjadi juara pada ASB Classic 2020.

Pensiun di Kampung Halaman

Di bulan Agustus 2022, melalui sebuah artikel di majalah Vogue, Serena mengungkapkan rencananya untuk “berkembang” lebih jauh dari dunia tenis setelah US Open. Pernyataan itu lalu banyak ditafsirkan sebagai niatnya untuk mengakhiri kiprahnya di dunia tenis. Sejak saat itu pun perhatian pencinta teni dunia lebih banyak tertuju padanya. Setiap jelang kejuaraan selalu nama Serena yang mereka nantikan bakal turut serta di ajang tersebut atau tidak.

Turnamen-turnamen terakhir jelang pensiun Serena dimulai dari saat dia turun di Canadian Open 2022 yang berlangsung Agustus tahun lalu. Sayangnya pada turname tersebut langkah Serena terhenti di babak kedua usai kalah dari namun harus mengalami kekalahan di babak kedua oleh Belinda Bencic melalui straight sets 6–2, 6–4. Di ajang Cincinnati Masters 2022, ia juga harus menerima kekalahan dari juara US Open 2021, Emma Raducanu, di babak pertama.

Ketika kompetisi pamungkasnya, US Open 2022, ia berhasil meraih kemenangan dalam dua pertandingan awal sebelum terhenti di babak ketiga. Setelah kekalahan itu, sambil menahan tangis serena mengungkapkan kata-kata perpisahah. “Ini adalah perjalanan yang menggembirakan dan juga perjalanan yang paling luar biasa yang pernah saya alami,” katanya.

Serena, Venus Kakaknya, dan Orangtuanya
Serena, Venus Kakaknya, dan Orangtuanya (Instagram)

Dalam pidatonya tersebut dia juga memberikan penghargaan khusus kepada orang tua tercintanya, Richard Williams dan Oracene Price, yang telah membimbingnya selama ini menjadi salah satu petenis terbaik di dunia. “Semuanya bermula dari orang tua saya. Mereka sungguh layak mendapatkan segala hal. Jadi, saya sangat berterima kasih kepada mereka.” ujar Serena.

Tak lupa ia juga memberikan penghormatan kepada kakak perempuannya, Venus, yang pada pertandingan terakhirnya setia menyaksikan dari tribun. “Saya tidak akan menjadi Serena jika tidak ada Venus, oleh karena itu, terima kasih, Venus. Dialah satu-satunya alasan keberadaan Serena Williams,” ujar Serena puji Venus yang selama ini juga jadi rival terberatnya.

Berita Terkait.