Di balik kesuksesan para atlet/pemain voli, pasti ada cerita menarik di belakang perjalanan karir mereka. Mulai dari cerita inspiratif, kisah haru, atau yang dulunya bukan siapa-siapa lalu kini menjadi seorang pemain profesional. Beberapa hari belakangan ini pemain voli Megawati Hangestri Pertiwi menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Debutnya sebagai pemain asing di liga voli profesional Korea membuat takjub berbagai media, baik dalam negeri maupun di Korea sana.
Aksi heroik dalam debutnya bersama tim Daejeon Jungkwanjang Red Sparks membuat Megawati mendapatkan penghargaan sebagai MVP (most valuable player) atau pemain terbaik di pertandingan itu. Moncernya performa Megawati di liga voli Korea tentu bukan tiba-tiba, melainkan melalui proses perjalanan kerier yang panjang serta berliku. Bagaimana perjalanann karier Megawati Hangestri Pertiwi hingg sesukses sekarang, Sportnesia.com akan mengulasnya.
Awal Karier di Dunia Voli
Megawati Hangestri dilahirkan di Jember, Jawa Timur, pada 20 September 1999 atau sekarang sudah menginjak usia 24 tahun. Dirinya sudah sangat akrab dengan olahraga voli sejak kecil, walaupun awalnya Mega tidak bercita-cita menjadi pemain voli. Saat beranjak remaja, kecintaan Mega terhadap voli mulai tumbuh dalam dirinya. Bakat hebatnya pun sudah mulai terlihat ketika dia baru berusia 14 tahun, saat bergabung dengan klub Voli Fido di Jember pada 2013 silam.
Menyadari di Jember ada bakat muda penuh talenta serta postur fisik yang bagus untuk ukuran seusianya, tim Surabaya Bang Jatim pada tahun 2015 mengontrak Megawati untuk mengarungi kompetisi bola voli amatir Livoli Divisi Utama musim musim tersebut. Penampilan apik nan konsistennya bersama Surabaya Bang Jatim membuat Megawati pada 2017 dipanggil memperkuat tim nasional voli putri dalam ajang Sea Games 2017 Kuala Lumpur, Malaysia.
Bermain di Proliga
Ketika memperkuat timnas di ajang Sea Games 2017 itulah nama Megawati mulai dikenal luas sebagai opposite hitter dengan bakat luar biasa. Melihat talenta yang istimewa ada pada diri Megawati, Jakarta Pertamina Energi yang merupakan salah satu tim kuat Proliga merekrutnya pada musim 2018–2019. Setahun berselang atau ketika musim Proliga 2019–2020, Megawati menyeberang ke tim proliga kuat lainnya, Jakarta BNI46. Pada musim 2019–2020 itu juga Megawati kembali mendapat panggilan untuk memperkuat tim nasional untuk berlaga ajang Sea Games 2019 Filipina.
Sebelum berlaga di Korea, Megawati memang sudah punya banyak pengalaman berkompetisi di luar negeri. Dia bermain satu musim di Supreme Chonburi-E.Tech, tim Thailand untuk musim 2020-2021. Setelah itu, ia diberi tugas negara untuk mengikuti Sea Games Hanoi 2021. Lagi-lagi tampil gemilang di Sea Games, Megawati menjadi sorotan pemandu bakat Vietnam dan akhirnya dia bergabung dengan Ha Phu Thanh Hoa di liga voli Vietnam. Selain itu, ia juga sempat bermain untuk klub Bandung BJB Tandamata, mewakili Indonesia di kejualaan Asian Grand Prix 2022.
Gemilang di Proliga
Usai dari kejualaan ASEAN Grand Prix 2022, Megawati kembali ke klub Jakarta Pertamina Fastron dan menjadi juara Pro Liga pada tahun 2022. Pada Pro Liga 2023, ia kembali memperkuat tim yang membesarkan namanya, Surabaya Bang Jatim. Pro Liga 2023 boleh dibilang salah satu musim terbaik Mega lantaran dia adalah satu-satunya pemain volley putri lokal yang masuk ke dalam daftar top score Pro Liga 2023, bersaing dengan banyak pemain asing. Setelah itu, ia mengikuti seleksi di Korea dan akhirnya dikontrak oleh tim Daejeon Jungkwanjang Red Sparks.
Baca juga:
Megawati boleh dibilang juga sudah memiliki bekal prestasi yang mumpuni sebelum ke Korea. Beberapa prestasi pribadi Mega antara lain Best Server di ASEAN Grand Prix 2019, Top Scorer di Asian Olympic Qualifiers 2021, Best Server di Proliga 2022, Best Opposite di ASEAN Grand Prix 2022, dan MVP turnamen utama Livoli 2021. Sementara prestasinya bersama tim nasional antara lain mendali perak SEA Games 2017, Medali Perunggu SEA Games 2019, Runner-up Asian Grand Prix 2019, mendalai perunggu SEA Games 2021, dan posisi ketiga di Grand Prix ASEAN 2022.
Berkarier di Korea Selatan
Daejeon Jungkwanjang Red Sparks merekrut Megawati bukan tanpa alasan. Postur bagus setinggi 185 cm, fisik yang sangat kuat dan prima, serta volleyball IQ di atas rata-rata pemain Indonesia adalah beberapa kelebihan yang dimiliki Megawati Hangesti. Modal tersebut dinilai Red Sparks cukup untuk menjadi opposite hitter andalan mereka dalam mengarungi musim 2023–2024. Bahkan tidak sedikit pemerhati voli menyebut Mega yang merupakan pemain kuota asing Asia di liga voli Korea memiliki kualitas tak kalah dengan pemain asing dari Eropa dan Amerika.
Debutnya bersama Red Sparks melawan IBK Altos pada Selasa, 17 Oktober 2023, lalu menjadi sebuah pertandingan perdana yang sangat manis bagi Megawati. Penampilan yang luar biasa Megawati membuat heboh publik pencinta voli Daejeon juga tanah air. Bagaimana tidak, Mega dan kolega di Red Spark berhasil menang 3 set beruntun langsung, 25:25 di set pertama, 25:15 di set kedua, dan skor tipis 25:23 di set terakhir. Megawati selalu dipercaya oleh Ko Hee Jin pelatihnya mengisi posisi utama opposite hitter utama dalam setiap set pertandingan tersebut.
Tampil menawan dalam pertandingan debutnya pada kompetisi sekompetitif liga voli Korea, pasti menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi Megawati. Dalam pertandingan debutnya itu, Mega menyumbang 21 poin, masing-masing 2 poin dari block, 2 poin service ace, dan 17 poin dari hasil attack bertubi-tubi yang dilancarkan olehnya. Dengan catatan yang sementereng itu pada laga peramanya di Korea, tak berlebihan jika dia dihadiahi gelar MVP. Para penggemar Mega di tanah pun turut bahagia dengan aksi debut gemilangnya di sana.
Latihan Berat di Korea
Prestasi cemerlang Megawati Hangestri di Korea merupakan buah dari kerja kerasnya di dunia voli dari dia kecil, remaja, hingga sekarang ini. Perjuangannya selama latihan dan beratnya adaptasi di Korea merupakan salah satu tantangan luar biasa dalam salah satu step karier Mega. Sudah jadi seperti pengetahuan umum bahwa kompetisi sekompetitif liga voli Korea memiliki kultur dan standar latihan jauh berbeda dibandingkan dengan liga lain yang pernah megawati lakoni. Hal yang sebenarnya tak terlalu mengejutkan mengingat Korea merupakan salah satu negara maju.
Megawati pernah mengungkapkan tantangan berlatih di Korea sebelum kompetisi liga di sana dimulai. Latihan bersama Red Sparks di Korea menurut Megawati sangat intensif, sangat berbeda dengan latihan-latihan di klub yang pernah ia bela sebelumnya. Meski sudah pernah makan asam liga voli profesional di luar negeri seperti Thailand dan Vietnam, Megawati merasakan latihan di liga Korea paling berat sepanjang dirinya menjadi atlet voli profesional. Bahkan megawati tidak malu-malu mengaku pernah menangis karena latihan yang begitu keras bersama Red Sparks.
Inspirasi Atlet Voli Muda
Debut pengesankan Megawati di liga voli profesional Korea menunjukkan bukti bahwa keputusan memilih Liga Korea dalam perjalanan kariernya adalah hal yang tepat. Pasalnya, baru pertandingan pertama saja sudah relatif terlihat perkembangan permainan serta ketangguhan fisik Mega. Tentunya sangat Mega syukuri bahwa dirinya bisa berkarier di kompetisi yang makin bisa membuatnya berkembang. Tak hanya itu, penampilan luar biasa pada laga debut juga membuat Mega kini menjadi idola baru bagi publik pencinta voli di Daejeon, sebuah prestasi yang layak untuk dibanggakan juga.
Prestasinya selama di Korea akan menjadi inspirasi bagi pemain voli muda masa depan Indonesia lainya. Bisa membuat mereka para atlet voli muda semakin semangat untuk meniti karirnya dari bawah hingga kelak bisa jadi andalan timnas voli Indonesia di laga internasional seperti Megawati Hangestri seniornya. Kerja keras, mental, tekad, dan kemampuan beradaptasi Megawati di negeri orang yang memiliki perbedaan budaya juga iklim layak dijadikan inspirasi. Sehingga ke depannya akan lahir belasan atau bahkan puluhan The Next Megawati Hangestri .