Hengkangnya Mehdi Benatia ke Bayern Munchen ternyata membuat Presiden AS Roma, James Pallotta. Benatia menurut Pallota telah membuat kebohongan yang tidak bisa dimaafkan. Seperti diketahui Benatia mengatakan AS Roma terpaksa menjual dirinya karena sedang butuh uang walau dirinya masih ingin bermain untuk AS Roma.
“Mehdi Benatia terang-terangan meneruskan pernyataan palsu selama beberapa bulan terakhir, Kami sempat mencapai kesepakatan verbal pada sebuah kompensasi Juli lalu di Boston (Amerika Serikat). Dia pribadi bilang bahwa dia bahagia dan kami pun langsung menyatakan keinginannya agar dia bertahan” ujar Pallotta, dilansir dari Football-Italia, Selasa (9/9/2014).
Baca juga:
James Pallotta mengaku bisa saja memaafkan Benatia membohongi dirinya, namun Pallota tidak bisa menerima ketika Benatia membohongi Rudi Garcia dan teman-teman setimnya. Pelatih Roma Rudi Garcia diketahui tertipu dengan Benatia dengan memasukan Benatia dalam rencana timnya musim ini.
“Berbohong pada saya adalah satu hal yang bisa saya terima. (Tapi) berbohong pada Garcia dan rekan-rekan setimnya, jelas tak bisa saya terima,” sambung Pallotta lagi.
James Pallotta menegaskan bahwa transfer Benatia ke Munchen bukan soal uang semata melainkan soal karakter Mehdi Benatia yang kurang baik selama di Roma, di mana pemain tersebut selalu meminta untuk dijual, menurut Pallota hal tersebut seperti racun untuk klub.
“Saya bilang pada Sabatini bahwa dia sudah menjadi racun dan saya ingin dia pergi. Rudi dan Walter ( Sabatini) pun setuju. Transfernya bukan soal uang, tapi soal karakter di ruang ganti kami. Kami sendiri sangat kuat soal finansial,” pungkasnya.